Di Indonesia, gunung-gunung di berbagai wilayah tidak hanya menyajikan pemandangan yang indah dan mempesona, Tetapi juga menyimpan sejumlah cerita mistis dan mitos yang dipercaya oleh sebagian masyarakat, Termasuk Gunung Gede Pangrango yang berada di Cianjur, Jawa Barat.
Gunung Gede Pangrango termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango yang meliputi wilayah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi dengan ketinggian sekitar 1.000-2.900 mdpl.
Mau tahu apa saja cerita mistis dan mitos Gunung Gede Pangrango? Simak selengkapnya di bawah ini.
Alun-alun yang sakral
Di kawasan Gunung Gede Pangrango, terdapat sebuah kawasan yang dikenal dengan nama Alun-Alun Suryakencana. Tidak sesuai namanya, Alun-Alun Suryakencana merupakan padang savana yang berada di ketinggian sekitar 2.750 mdpl.
Alun-alun ini menawarkan pemandangan alam yang indah dengan bunga-bunga edelweis di sekitarnya. Namun, alun-alun ini merupakan tempat yang disakralkan oleh masyarakat setempat.
Alun-alun ini disakralkan karena dianggap menjadi lokasi Pangeran Suryakencana saat menyepi bersama keluarganya. Konon, alun-alun ini juga menjadi tempat persembunyian Prabu Siliwangi saat berhadapan dengan kerajaan Islam.
Jalur pendakian Cibodas
Jalur pendakian Cibodas adalah salah satu trek yang bisa dipilih para pendaki jika ingin menuju puncak Gunung Gede Pangrango. Namun, jalur pendakian Cibodas ini menyimpan cerita mistis tersendiri di dalamnya.
Pada 2006, diceritakan salah satu pendaki yang mengaku melihat seorang perempuan bertubuh kecil menggunakan gaun putih. Sosok perempuan tersebut mengajaknya pergi mencari temannya yang hilang ke hutan dekat sumber air panas.
Namun, pendaki tersebut menolak dan menyuruh sosok perempuan tersebut meminta pertolongan ke pos terdekat. Pendaki tersebut juga sempat bertemu dengan pendaki lain di Telaga Biru. Saat bercerita tentang pengalamannya, pendaki yang ditemuinya tersebut mengatakan kalau tidak ada pendaki lain selain mereka.
Raksasa hitam
Mitos Gunung Gede Pangrango berikutnya adalah adanya sosok raksasa hitam di gunung ini. Mitos ini berdasarkan cerita yang beredar dari seorang pendaki perempuan. Saat itu, dia bersama rombongannya mendaki ketika cuaca hujan.
Saat hujan makin deras, mereka memutuskan berteduh di sebuah selter dan sampai di Suryakencana saat waktu magrib. Ketika itu, pendaki perempuan tersebut berniat pergi buang air kecil seorang diri dengan membawa sebungkus kopi sesuai anjuran temannya untuk menyamarkan bau.
Namun, saat buang air kecil, dia mengaku merasa ada sosok yang mengintipnya. Setelah kembali ke rombongan, dia mulai merasa kepalanya terus berat. Saat ingin tidur, dia justru bermimpi dipeluk oleh sesosok raksasa hitam.
Kuntilanak
Cerita mitos Gunung Gede Pangrango yang juga beredar di masyarakat adalah adanya sosok kuntilanak. Suatu ketika, ada serombongan pendaki yang memulai pendakian pada tengah malam. Perjalanan menuju puncak pun berjalan seperti biasa.
Namun saat turun gunung, salah satu pendaki mengaku melihat sesosok kuntilanak putih yang melayang di sekitarnya. Makhluk tersebut mengikuti dan melayan di sisinya. Kuntilanak tersebut baru hilang saat rombongan tiba di pos selanjutnya.
Hantu penunggu
Selain sosok kuntilanak, beredar pula cerita tentang hantu penunggu Gunung Gede Pangrango. Hantu tersebut berbentuk dua kepala yang berjalan lambat dan sempoyongan karena memiliki dua kepala tersebut.
Tidak hanya itu, hantu kepala dua ini konon juga sering menyamar sebagai warga setempat. Hantu tersebut juga sering menyesatkan para pendaki.
Itulah tadi beberapa mitos Gunung Gede Pangrango yang menarik diketahui. Terlepas dari mitos yang beredar, ada baiknya untuk selalu berperilaku sopan serta menaati aturan dan norma yang berlaku, ya!