Video terbengkalainya objek wisata Puncak Siosar Karo viral di sosial media. Dalam video tersebut, tampak perosotan berwarna yang menjadi ikonik kini ditumbuhi rumput liar.
Selain itu, fasilitas umum di lokasi tersebut juga tampak tak terawat dengan dipenuhi semak belukar.
Terkait hal ini, Kadis Pariwisata Karo Munar Ginting mengakui adanya pengurangan pengunjung sejak akhir 2023 lalu.
Memang sekarang pengunjung berkurang yang berwisata ke Siosar. Udah sejak dari akhir 2023 lalu
Munar menyebutkan bahwa merosotnya pengunjung ke Puncak Siosar lantaran penetapan harga mulai dari makanan hingga spot foto yang membuat pengunjung merogoh kocek cukup dalam.
Setiap wahana dan spot foto bagi anak-anak ataupun orang tua dia buat berbayar lagi oleh si pengusaha. Namun, saya ada dapat informasi mereka semena-mena, sesuka hati bahkan membuat harga makanan di luar perkiraan.
Kemarin juga saya sudah diingati oleh Bu Bupati agar menegur pengelola agar tidak membuat harga sesuka hati. Saat pengunjung ramai, mereka buat harga sesuka hatinya. Namun ketika saya hubungi wakil pengelolanya belum bisa dihubungi, akhirnya terus makin menurun. Saya juga punya rencana untuk mencari waktu berdiskusi (dengan pengelola).
Kita sebagai pemerintah daerah dan juga fasilitator mengupayakan sektor pariwisata bertumbuh yang dulu stasionernya Berastagi, Siosar, kemudian Gajah Bobok.